Jumat, 02 Juli 2010

kenyataan vs imajinasi











 

Kenyataan tak'kan  pernah seindah imajinasi..
Tapi,
Imajinasi hanyalah khayalan kosong
yang tak'kan pernah merubah kenyataan

Prosesi















Dikala surut,
ku tulis barisku di bibir pantai
Menumpahkan segala yeng ada dalam benak dan pikiranku
Aku kembali dikala pasang untuk membaca dan merenung di atasnya
Tak ada yang ku temukan
Kecuali,
Ketidaktahuanku...

Aku atau dirimu

Ku akui itu salahku yang tak pernah mengerti kamu
Satu kata yang terucap tersirat dihati ini hanya untukmu
Dan satu asa itu merangkai di setiap langkahku
Tapi,dirimu tak seperti yang ku harapkan
Apakah itu dirimu, dapat merasakan hatiku
Kata-kata yang terlupakan "kan kukenang kejadian itu, walau kau anggap masalah baru"
Dan kini siapa yang berlaku...
Aku ataukah Dirimu

Masa silamku

Bila luka membuatku setapak lebih dewasa mengapa menyesalinya
Dan bila ku terdiam dalam sepi akan masa,
Dimana ku harus belajar menghapus bayangan masa silam,
Merawat luka yang tertinggal,
Sanggupkah aku...
Sedang masa dan waktu terlanjur mengukir kata di dinding hati
Hidupku bagai air, mengalir tenang dan tak'kan pernah kering terpanggang surya
Sejuta harapan yang ku lontarkan,
Tak'kan bisa menebus masa silam yang ku jalani...
Aku tak tahu bagaimana agungnya CINTA
Aku tak tahu tentang kehidupan ku yang GETIR
Aku tak tahu bahwa aku tak tahu...
Mengapa aku harus lahir, bernafas dan dewasa

Dalam

Dalam Sepi Aku Tengadah Menatap Masa,
Putus Sudah Hari Hitam Kelam Tak Berupa...
Dalam Rindu Aku Terkukur,
Merunduk Dalam Resapi Rasa,
Hari Biru Penuh Kelabu
Dalam Terjepit Aku Meronta,
Menatap Belenggu Menjepit Diri,
Hari Putih Penuh Kekalahan
Dalam Diri...
Dalam Sepi...
Sepi...Kusendiri
Meratapi Apa Yang Terjadi

... GalaU ...

Ku akui hati ini tak bisa jujur pada hatimu
Ku akui jiwa ini tak bisa terima keadaan ini
Raga ini tak bisa tegar
Hati ini galau,
Resah tak bertuah...
Jiwa yang selama ini aku sucikan,
Lebur pudar bersama bayangmu








Jujur aku tak bisa melaluinya...
Dalam kegetiran hati ini,
Bayangmu selalu hadir
Aku tak bisa berbuat apa-apa
Aku tak bisa melakukan sesuatu hal,
Yang bisa membuat hati ini tenang
Hanya sebuah kata-kata yang tersirat dalam hati ini
Yang bisa kusampaikan lewat keriangan hatimu

Sampai detik ini,
Jujur aku Galau !!!

SemangaaaT....














Kerja lagi...
SemangaaaT...
Tata kembali masa-masa kemarin yang telah pudar, rapuh termakan rayap-rayap hati
Asa yang sempat hilang, harus segara muncul
Ingat,,,
kau masih punya orang-orang yang buat kau bertahan, tuk mengejar hari esok
Hari esok akan menyambutmu dengan penuh keriangan
Canda tawa harmonis penuh kemenangan
Matahari akan meneriakan pancaran rona keemasan agar kau dapat menyambut hari dengan semangat
Dan matahari akan mengajakmu pulang dengan lambaian keletihan yang tak sia-sia
Dan akan mengenalkanmu pada bulan yang temaram
yang memancarkan purnama bersemi
Akan mendampingimu selalu dalam keletihan raga dan jiwa yang sempat terluka hingga esok hari datang kembali
SemangaaaaT......

Mungkin ada seorang teman

Hari ke hari yang kulalui
Tanpa sadar tak begitu berarti
Jiwaku kosong...
Seperti gonggong anjing yang melolong
Dalam keriangan diri ini, hatiku pedih lirih
Aku tak tahu apa yang terjadi
Aku tak tahu apa yang kualami
Aku coba berdiri...
Meraih sebuah mimpi didepan sana
Aku coba berlari...
Mengejar sebuah harapan yang belum sampai
Tapi aku takut terjatuh
Dalam lubang kehidupan yang sangat dalam
Aku butuh seorang teman
Yang bisa menuntun stiap langkahku yang galau
Aku butuh seorang teman
Yang bisa mengajakku berlari dari keterpurukan
Aku butuh seorang teman
Yang bisa menghalauku dalam jeratan lubang kehidupan
Mungkin ada seorang teman !!
Teman dalam keseharian jiwaku yang galau

Mengapa

Kutelusuri dalamnya hatimu
Kuselami dirimu tak menentu
Kuajak berlari kau tak mau
Mencari arti
Betapa berartinya dirimu untukku
Mengapa kau jauh dariku
Aku tak mengerti
Betapa dirimu ini
Aku mencuri hati, kau jauh pergi
Aku membuang hati, kau mendekati
Betapa aku tak mengerti
Mengapa dirimu ini
Mencuri...jauh pergi
Mendekati...membuang hati

Kutelusuri dalamnya hatimu
Kuselami dirimu tak menentu
Kuajak berlari kau tak mau
Mencari arti
Betapa berartinya dirimu untukku
Mengapa kau jauh dariku
Aku tak mengerti
Betapa dirimu ini
Aku mencuri hati, kau jauh pergi
Aku membuang hati, kau mendekati
Betapa aku tak mengerti
Mengapa dirimu ini
Mencuri...jauh pergi
Mendekati...membuang hati

Kumbang Api

Pagi
Seèkor kumbang api,
Mendekati bunga mekar berseri,
Menggoda bunga agar jatuh hti.
Seraya berkata "kau bunga cantik sekali"
Kumbang api selalu berjanji,
Cinta bersemi dilubuk hati,
Dua intan yang merajai
Siang
Kumbang api merayu bunga hati,
Menghisap sari-sari pati
Esok hari
Kumbang api pergi,
Mncari bunga lain hati,
Tak dpt mekar kembali,
Sari-sari yang dibawa kumbang api
Jahat kau kumbang api
Cintamu bertepuk janji...

Perbedaan

Kau...seperti dedaunan,
Selalu melambangkan kehijauan
Kau...Seperti ranting,
Melambangkan kedermawanan
Kau...Seperti akar,
Melambangkan kearifan,
Selalu tersembunyi,
Tak ingin terlihat siapapun
Kau...seperti batang pohon,
Melambangkan kekokohan,
Hidup sederhana dan tidak sombong
Tapi kau dan aku berbeda
Kau adalah kau
Seperti pepohonan
Sedang...aku adalah aku
Dan tetap seperti aku

Kesendirianku

Malam sunyi sepi kusendiri
Meratapi dan terus meratapi
Sunyi diri ini
Sepi kusendiri
Tak ada satupun teman yang menemani kesendirianku ini

Aku tak tahu, apa yang ku alami
Mungkin...
Aku hanya butuh teman tuk balut kehampaan

Dalam ruang kutermenung
Waktupun tak henti-hentinya merelung
Kusadari...Diri ini hampa, hati ini luka
Tapi, apa yang kualami
Tak dapat kumengerti
Sendiri dan terus sendiri

Sepi sendiri

Seorang insan yang dalam kesendirian,
Terpaku menatap bintang
Selaksa malam terselimuti awan gontai
Tak kuasa menahan ratapan dan jeritan hati yang pedih
Tapi...Tak seorangpun yang dapat temani,
Tuk balut luka hatinya
Hanya angin malam yang dapat luluhkan penat hatinya
Hanya bintang-bintang yang dapat balutkan rasa perih dalam rongga tubuhnya
Dan hanya awan gontai yang dapat selimuti rasa takut dalam dirinya

Barudak Nyantai

Datang dari segala penjuru
Kota metropolitan, Kota iman, Kota peristirahatan, Kota sejuk indah nyaman
Membentuk koloni baru, bersatu dan berpadu, Memberi julukan baru, Barudak nyantai tahu
Mungkin kami selalu berbeda prilaku
Satu hati, mengingat masa lalu
Satu hati, memapah liku-liku
Satu hati, menuju masa baru
Namun kami slalu menyatu
Menuju harapan baru tuk gapai cita-cita angan lalu
Kami tak ingin kekerasan
Kami tak ingin keculasan
Kami tak ingin permusuhan
Hanya satu yang kami inginkan
Satu asa dan harapan
Barudak nyantai...Cinta Damai

Teman

Teman...
jangan kau meniru aku
aku hanyalah serpihan debu-debu
tapi teman...
jangan kau menyesali aku
mungkin aku dapat membantu
jalan-jalanmu yang berliku

Teman...
mungkin aku dapat berlabuh ditempatmu
tapi teman...
jangan kau merasa untuk mengusirku
Aku hanyalah orang yang tak mampu lupakan masa laku

Tapi teman... aku tak'kan menjerumuskanmu
aku tak'kan mengotori hatimu
aku tak dapat menyalahkanmu
aku hanya dapat membanggakanmu
bahwa aku dapat berteman denganmu

Janji palsu

Lupakan saja semua janji
yang hanya mungkin melekat dalam hati
itu hanyalah ucapan dibibir saja dan bukan ucapan hati
tuk dapat meluluhkan hati seseorang
apalah arti semua ini
semu dalam kegelisahan diri
terpaku dalam kesunyian hati
Ucapan janji-janji yang tersirat
mungkin harus lupakan sejenak
pikirkan setiap kata yang terucap
dalam sanubari,tak dapat beranjak pergi
Janji palsu...tak dapat dipungkiri
Janji palsu...tak dapat dinikmati
Janji palsu...membutakan hati
Janji palsu...membuahkan duri
Janji palsu hanya mengandung kebencian sanubari
yang dapat meluluhkan khayalan diri

Cinta

Cinta seorang kekasih...
tak selamanya suci, tak selamanya harus memiliki
Cinta suami kepada istri...
cinta ikatan dua hati, dalam jalinan
Cinta atasan kepada bawahan...
cinta ikatan pekerjaan, selama bekerja baik, selama itu dia cinta
Cinta guru kepada murid...
cinta ikatan pendidikan, selama baik prestasi, selama itu guru cinta
Tapi...
Cinta orang tua kepada anak...
cinta ikatan darah, selamanya tetap abadi

Mengapa !

Kau datang dengan tiba-tiba dan terus temani aku
dalam kesunyian dan keterlelapan malam
Kau berikan semua yang kau miliki
kau berikan petuah-petuah dalam diri
Dikala kusendiri...
kau datang tuk temani
dikala kubersedih...
kau datang tuk menghibur
dikala ku khilaf...
kau datang tuk berdalih
Tapi kini,kau pergi jauh tak kembali ke dunia...
yang kau miliki
Mengapa kau harus temani aku
jika kau pergi tak kembali
Apa artinya semua ini
aku tak mengerti

Ibu tapi Ayah

Jasamu tak bisa kubalas
Dengan apapun jua
Yang ada dibumi dan dilangit

Pagi sekali
engkau mencari sesuap nasi tuk anakmu ini
Engkau tak menghiraukan
Betapa berat pekerjaan itu........

Tapi, mana ayahku  !
Mungkin aku tak mengenal seorang ayah
yang selalu didambakan seorang anak

Hanya belaianmulah Ibu....
yang dapat menenangkan hatiku
menemani tidurku
Dalam setiap mimpiku
Dan sekarang, aku sudah dewasa
Tapi, belum dapat kumembalas jasamu
Harus kubalas dengan apa
jasamu itu, Ibu.......

IBU

IBU.....
Kini senyumanmu t'lah pudar
tapi tak'kan pernah pudar dihatiku
tuk selamanya

Kasih sayangmu, IBU
cinta kasihmu
kan kutanam dilubuk hatiku
Petuahmu, setiap kata yang kau ucapkan
kan kurajut didalam pikiranku

Sekian lama kau t'lah pergi
tinggalkan anakmu sendiri
Pahit hati ini.....
Hampa diri ini,,,,
Tanpamu, IBU
Tapi aku berjanji
tuk jalani hidup ini
dengan hati nurani

Di Dalam

Yang terbelenggu didalam,
perkataan yang tak pernah kuucapkan,
perasaan yang kusembunyikan,
kalimat yang tak pernah kubaca.

Kau dapat melihatnya dimataku,
membacanya diwajahku,
didalam terperangkap dusta,
masa lalu yang tak dapat kutukar.

Dengan kenangan yang menggelantung,
yang tampaknya tak mau enyah,
mengapa aku tak bisa lebih bahagia ?
hari ini adalah hari baru

Kemarin sudah berlalu,
meskipun rasa sakitnya belum,
tak ada yang abadi
aku harus mensyukuri yang kumiliki.

Janganlah cintaku kau sia-siakan,
karena cintaku akan segera hilang,
semua yang kau dambakan,
cinta yang kau kira telah kau dapatkan.

Rasa sakit yang kau rasakan,
tak akan hilang dalam semalam,
tapi entah bagaimana,
entah kapan,
segala sesuatunya akan membaik

Tak lagi mengharapkan masa lalu,
ia bukanlah padananku,
kasih kami tak bertahan,
jadi aku harus merelakannya.

Usang lagi lusuh

siangku menyesakan keterpurukanku..
akan penantian yang tak kunjung datang..
cukup sudah aku memilih, apa yang kuhasilkan..
sepungguk sesal yang kudapat..
inilah kesalahan yang kutanam..
kembali berbuah sesal

kemarin ia datang,bercerita tentang cita, cinta dan asa..
sekarang ia pergi, meninggalkan karat dihati..
kunang-kunang kemana kamu ? ..
aku tak bisa berkata-kata lagi..
sudah..
cukup..
maaf tak pernah salah ! ..
sudah..
aku muak..
seonggok puisi usang dari penantianku..
hingar bingar tak peduli..
siluet puisiku lusuh termakan usia..
harapan..
terserah...
aku haturkan yang jauh disana

air mata langitpun terhenti seakan kemarahannya usai sudah..
kilatan petirpun mengiringi kedatangan dan kepergiannya..
seakan dia tak'kan pernah kembali..
akankah sang surya akan kembali bersinar..
tanda kehidupan kan terang

hari ini..
aku titipkan sebuah cerita untuk anak cucuku kelak..
tiada akhir dimana aku akan berhenti dipersimpangan jalan..
ketika siang berubah malam, akan pulang dimana suatu masa..
cerita usangku untukmu anak cucuku..
agar kelak kau tak mengalami seperti itu

Angin

Angin...
tidakkah kau tahu, aku mengagumimu seperti halnya kau mengagumi padananmu
aku hanya ingin kau tahu itu
aku tahu...
aku sadar...
aku hanyalah sebutir pasir pantai, yang tak'kan pernah tahu

Angin...
sebegitu hebatkah awanmu yang s'lalu kau ikuti
awanmu yang menjulang tinggi di angkasa
awan yang s'lalu memberikan keteduhan bagi yang berteduh
awan yang s'lalu memberikan keindahan bagi yang menatapnya
sedang aku hanya sebutir pasir yang dapat kau hempaskan sesukamu
hanya sebutir pasir yang tak'kan pernah mencapai angkasa
dan hanya ditakdirkan di satu sisi bumi saja

Angin
berapa kali ku berucap, aku mengagumimu
berada disekitarmu saja itu sudah cukup
sebutir pasir yang terlampau mengagumimu
aku tak ingin angin haluan, hingga menantang para nelayan tak tau arah pulang
awan comulunimbus yang mendatangkan hujan badai, hingga pasir-pasir pantai berserakan
aku inginkan angin buritan, hingga mengantar mereka kembali pulang
awan cirrus, yang mendatangkan kecerahan

Akupun sadar...berapa kali ku berucap lagi
aku hanya sebutir pasir dipantai
yang hanya merindukan angin mengenalku, menyapaku dan tersenyum...
itu saja sudah cukup bagiku yang hanya sebutir pasir

Dan aku ingin bertanya...
apakah sama kau angin dengan udara
aku belum mengerti itu...
dan aku hanya sebutir pasir yang tak'kan pernah mengerti angin dengan udara, apakah sama ?

Di satu sisiku terdiam sudah
aku tak mau lebih
sudahlah...
harapan sebutir pasir hanyalah temani pantai,
temani angin sepoi-sepoi,
temani awan yang menghujam di angkasa,
temani kumbang dan pepohonan,
ataupun temani seseorang yang dirundung malam (semoga itu...)
seseorang yang ingin membaca dengan ketidaktahuannya

Di satu sisi kau hanyalah angin

Ilusi Halusinasi,maaf...

maaf...
ini hanyalah sebuah ilusi,
ilusi fiktif yang menyesatkan,
ilusi fiktif dalam maya.
jangan hiraukan apa-apa yang sudah ada termaktub disini
anggap saja ini ocehan orang-orang yang memang tidak nyata,
orang-orang yang akan haus kenyataan.
tak ada gading yang tak retak,
tak ada besi yang tak karat,
ini hanyalah sebuah halusinasi,
kosong dan tak berisi
maaf...

Merpati

Merpatiku...
tolong sampaikanlah salamku untuknya
katakan aku disini
-
Merpatiku...
apakah dia disana baik-baik saja
apakah dia juga bahagia
-
Merpatiku...
kepakkanlah sayapmu
bernyanyilah dengan suara merdumu
suara dari kegetiran hatiku
dan aku pinta, sehelai bulu dari sayapmu
berikan padanya...pertandaku untuknya
-
Sudah itu saja merpatiku
sekarang pulanglah kau kesangkarmu
kekasihmu sudah menunggumu disana

2 X 3

Dini ini adalah hari dimana ketika kumerenung, ketikat ku terpukul
disuatu masa keterasinganku
aku tak bisa kemana-mana, hanya terpojok didalam ruang berukuran 2 X 3
tak ada yang bisa kulakukan kecuali menulis
coretan-coretan dindingku menguasai diriku kini
saat dimana aku terdiam sunyi
pikiranku terbang melayang bersama angan-angan...
angan-angan imajiku
.
Aku pernah mendengar kata-kata
" Kenyataan tak'kan pernah seindah imajinasi dan imajinasi adalah khayalan kosong yang tak'kan pernah merubah kenyataan"
tapi pikiranku tetap saja mendatangkan imajinasi
imajinasi yang akan mendatangkan harapan-harapanku
.
hanya ruang inilah yang dapat menemani disaat gelisah
disaat tidak ada satupun yang mengenalku
Dan coretan dinding inilah yang selalu berbagi suka duka dalam kesendirianku
.
Terimakasih atas kesetiaanmu menemaniku.
Back To Top