Jumat, 02 Juli 2010

Usang lagi lusuh

siangku menyesakan keterpurukanku..
akan penantian yang tak kunjung datang..
cukup sudah aku memilih, apa yang kuhasilkan..
sepungguk sesal yang kudapat..
inilah kesalahan yang kutanam..
kembali berbuah sesal

kemarin ia datang,bercerita tentang cita, cinta dan asa..
sekarang ia pergi, meninggalkan karat dihati..
kunang-kunang kemana kamu ? ..
aku tak bisa berkata-kata lagi..
sudah..
cukup..
maaf tak pernah salah ! ..
sudah..
aku muak..
seonggok puisi usang dari penantianku..
hingar bingar tak peduli..
siluet puisiku lusuh termakan usia..
harapan..
terserah...
aku haturkan yang jauh disana

air mata langitpun terhenti seakan kemarahannya usai sudah..
kilatan petirpun mengiringi kedatangan dan kepergiannya..
seakan dia tak'kan pernah kembali..
akankah sang surya akan kembali bersinar..
tanda kehidupan kan terang

hari ini..
aku titipkan sebuah cerita untuk anak cucuku kelak..
tiada akhir dimana aku akan berhenti dipersimpangan jalan..
ketika siang berubah malam, akan pulang dimana suatu masa..
cerita usangku untukmu anak cucuku..
agar kelak kau tak mengalami seperti itu


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back To Top